Liputan6.com, Jakarta – Toyota Indonesia meyakini penjualan mobil hybrid dapat moncer di masa mendatang. Bahkan bisa melebihi penjualan Battery Electric Vehicle (BEV).
“Melihat data di kuartal 1 tahun ini memang kendaraan elektrifikasi mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Wholesales sales di Q1 tahun ini untuk kendaraan elektrifikasi sudah mencapai 9 persen dan diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun apalagi melihat banyak model baru dan brand baru yang bermain di segmen ini,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM).
Toyota juga menyatakan bahwa peningkatan penjualan kendaraan hybrid di Indonesia didorong oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga jual kembali yang relatif tinggi, bahkan dibandingkan dengan model konvensional.
Bagi Toyota, kendaraan hybrid memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.
Kendaraan hybrid tidak hanya hemat bahan bakar, tetapi juga diklaim menghasilkan emisi yang lebih rendah daripada model dengan Internal Combustion Engine (ICE).
“Mengenai kendaraan hybrid ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang akhirnya membuat penjualannya menjadi lebih baik. Salah satunya ialah tidak adanya kekhawatiran soal charging station saat mengendarainya dan ini masih menjadi pertimbangan bagi konsumen,” jelas Henry.
“\
Selanjutnya kendaraan hybrid juga memiliki bahan bakar yang irit serta emisi yang rendah. Namun yang tidak kalah penting adalah soal resale value (atau harga jual kembali) yang cukup tinggi khususnya model Toyota,” tambahnya.
Meskipun demikian, sampai saat ini program insentif pajak di Indonesia hanya berlaku untuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Adapun ide tentang insentif untuk mobil hybrid masih menjadi topik perdebatan di kalangan pemerintah Indonesia.
Hal ini dikarenakan Moeldoko, yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), berpendapat bahwa insentif untuk kendaraan hybrid bisa menghambat perkembangan EV di Indonesia.
“Insentif untuk kendaraan hybrid ini tidak bisa dengan mudah berikan nanti untuk mobil listriknya enggak akan bertumbuh dengan baik,” kata Moeldoko saat Periklindo Electric Vehicle Show 2024.
Menyambut Baik
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PEVS 2024 mengungkapkan, regulasi kendaraan hybrid sedang dikembangkan oleh kementerian terkait. “Masalah ini masih dalam pembahasan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian,” ujar Jokowi.
Seiring dengan rencana ini, Toyota menyatakan kesiapannya untuk menyambut kebijakan insentif pajak kendaraan hybrid. Saat ini, Toyota Astra Motor (TAM) telah memiliki beberapa model hybrid termasuk Toyota Innova Hybrid Zenix, Yaris Cross Hybrid, dan Camry HEV.
TAM juga berinisiatif untuk melengkapkan lini produk elektrifikasinya tahun ini dan menambah fasilitas stasiun pengisian daya listrik di area publik serta diler Toyota.
TAM memprediksi penambahan model Battery Electric Vehicle (BEV) dalam dua tahun ke depan dan peluncuran model hybrid terbaru dalam waktu dekat.
Sumber: Oto.com